Kuliner

Mengenal Bancakan, Tradisi Makan Bersama yang Masih Eksis di Banten

×

Mengenal Bancakan, Tradisi Makan Bersama yang Masih Eksis di Banten

Sebarkan artikel ini

MEGATRUST,CO.ID – Bancakan atau makan bersama dikenal sebagai tradisi agraris Sunda, salah satunya banyak dilakukan oleh masyarakat di daerah Pandeglang Banten.

mgid.com, 831728, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Bancakan merupakan makanan atau hidangan yang disimpan di wadah nyiru (niru) yang dilapisi tilam serta ditutupi oleh daun pisang dan disajikan untuk dimakan bersama teman, keluarga atau tetangga.

Biasanya bancakan dilakukan setelah ada acara tasyakuran atau selamatan, namun saat ini sudah berkembang dimana babacakan dilakuakn tidak hanya saat ada acara selamatan saja melainkan juga saat kumpul bersama teman untuk mempererat kekeluargaan.

Beragam macam lauk pauk yang umumnya ditemukan dalam bancakan yaitu mulai dari nasi tumpeng atau nasi liwet, ikan asin, sambal, sayur, lalapan, ikan bakar, ayam dan hidangan lauk pauk lainnya disesuaikan dengan selera.

Uniknya bancakan dilakukan tanpa menggunakan piring satu persatu, melainkan menggunakan daun pisang yang disusun memanjang yang masih berbatang dan ditaburi aneka nasi dan lauk diatasnya.

Sesuai dengan namanya bancakan, makananya pun dilakukan secara bersama-sama setelah membaca doa terlebih dahulu, umumnya bancakan dilakukan oleh lebih dari dua orang, bahkan lebih banyak akan lebih bagus dan semakin meriah sehingga makanoun menjadi lahap.

Susunan atau cara duduk bancakan dilakukan secara memanjang dan saling berhadapan satu sama lain, cara makannya menggunakan tangan serta tidak mnggunakan sendok.

Menu wajib yang biasa ada dalam hidangan babacakan yaitu ikan bakar, daerah Pandeglang kaya akan sumber daya alam termasuk ikan yang dihasilkan dari empang atau sawah.

Dalam skala besar bancakan, ada pula hidangan buah-buahan dan kue untuk dimakan sebagai hidangan penutup, tradisi bancakan ini masih kental dan dilestarikan di Pandeglang sampai saat ini, semua kalangan dari mulai anak-anak, remaja, dewasa dan para orang tua suka bancakan. (Emilda Yaufi/Nad)

Sumber: Kebudayaan.kemdikbud.go.id