Megatrust.co.id, CILEGON – Program beasiswa full sarjana Pemkot Cilegon pada 2025 ini diprediksi tidak akan menyerap mahasiswa baru.
Pasalnya, program tersebut saat ini tengah masa transisi perpindahan dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) ke Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra).
Itu dilakukan karena evaluasi atau masukan dari Provinsi Banten pada tahun 2024 kemarin.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Rahmatullah Aya membenarkan program tersebut saat ini akan dipindahkan dari Dindikbud ke Kesra.
“Betul adanya program beasiswa full sarjana digeser ke bagian Kesra,” katanya saat ditemui wartawan di ruang kerjanya pada Rabu 8 Januari 2024.
Dalam waktu dekat ini, kata Rahmatullah pihaknya akan melakukan komunikasi dan koordinasi dengan Dindikbud, BPKPAD, hingga BAPPEDA terkait program tersebut dipindahkan ke Kesra.
“Namun insya Allah dalam waktu dekat ini kita akan melakukan rapat koordinasi dengan Dindik, BPKPAD, BAPPEDA, terkait dengan hal ini,” katanya
“Dan insya Allah kita akan berkoordinasi inten dengan Dindikbud yang memegang program,” sambungnya.
Rahmatullah bilang, berpindahnya program beasiswa full sarjana, itu merupakan evaluasi dari Provinsi Banten dan usulan dari DPRD Cilegon.
“Sebetulnya ini, hasil dari evaluasi dari Provinsi suruh di Kesra, sehingga usulan dari legislatif itu agar dipindahkan di kesra,” tuturnya
“Itu bisa menjadi dasar, dan diperbolehkan. Cuma nanti itu apakah hibah, kegiatan langsung, atau kegiatan tidak langsung, kami masih mengkaji dan koordinasi. Di Kesra ada sosial kemasyarakatan jadi tidak ada salahnya kalau pemerintah daerah memberikan beasiswa ke masyarakat itulah yang menjadi dasar,” sambungnya.
Lebih lanjut kata Rahmatullah, berdasarkan penilaian dari Provinsi Banten, Dindikbud Kota Cilegon hanya berwenang hingga SMP saja.
“Karena penilaian dari provinsi itu bukan kewenangan dari Dindikbud, karena kan kewenangannya itu sampai dengan SMP saja, sementara sarjana ini bukan kewenangannya,” ungkapnya.
Kata Rahmatullah, pihaknya akan melanjutkan program pembiayaan mahasiswa yang sudah masuk kuliah.
“Tentu kita yang realisasikan. Sebelum membayarkan tetap akan kita kaji dulu, matangkan dulu, baru kita bayarkan,” katanya.
Saat disinggung mengenai program beasiswa full sarjana akan menyerap mahasiswa baru di 2025, kata Rahmatullah, besar kemungkinan tidak.
“Tahun ini memang tidak ada penambahan mahasiswa baru, kami hanya melanjutkan mahasiswa yang sedang kuliah,” pungkasnya. (Amul/Red)