Konveksi
DaerahHukrim

Pelatih Pramuka di Cilegon Diduga Grepe-grepe Anak Didiknya. Orang Tua Langsung Lapor Polisi

×

Pelatih Pramuka di Cilegon Diduga Grepe-grepe Anak Didiknya. Orang Tua Langsung Lapor Polisi

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi. Pixabay

Megatrust.co.id, CILEGON, – Pelatih Pramuka di Cilegon berinisial SY diduga Grepe-grepe anak didiknya pada pertengahan tahun 2021. Orang tua langsung lapor polisi.

Informasi yang dihimpun Megatrust.co.id, peristiwa pelecehan seksual terhadap anak itu terjadi di salah satu SMPN di Kota Cilegon terhadap seorang siswi berinisial MN (14) anak dari BA.

Awalnya, MN mengikuti latihan Pramuka di sekolahnya disalah satu SMPN di Kota Cilegon pada pertengahan tahun sekira bulan Juni atau Juli. Seiring berjalannya waktu, MN berusaha melupakan perlakuan bejat pelatih Pramuka terhadap dirinya dan beberapa rekannya.

Baca Juga: PSK di Cilegon. Kadis DP3AKB : ‘Kebanyakan dari Rangkas, Lebak, Majalengka’

Namun, peristiwa memalukan itu harus terungkap setelah orang tua MN mendengar cerita langsung dari anaknya pada Desember 2021 lalu.

BA yang merupakan ayah dari MN mendengar cerita langsung dari putrinya. Kata BA, pada Desember 2021 lalu, MN memutuskan untuk keluar dari latihan Pramuka di sekolahnya, dengan alasan pelatihnya genit.

“Saya mau keluar dari Pramuka, karena gurunya genit sama saya, suka pegang-pegang, dan saya tepis,” kata BA yang mendapatkan pengakuan dari anaknya itu.

Baca Juga: Mahasiswi Untirta Dilecehkan Presma, KAMMI Untirta Bereaksi Keras

Kata BA, pelatih Pramuka disalah satu sekolah SMPN di Kota Cilegon kerap membawa anak didiknya ke kosan untuk menonton film porno. Kemudian korban di Grepe-grepe oleh pelatih Pramuka tersebut.

“Kata anak saya, saat latihan Pramuka pelatih itu sering mengajak anak didiknya ke kontrakan yang tidak jauh dari sekolahan untuk menonton film porno,” ujarnya.

“Untuk korbannya itu tidak hanya anak saya saja, melainkan ada beberapa, namun yang berani melapor polisi cuma 3 orang,” imbuhnya.

Baca Juga: Sampai Akhir Februari, Puluhan Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Terjadi di Cilegon

Mendengar hal tersebut, BA sebagai orang tua tentunya tidak terima, dia bersama korban lainnya langsung melaporkan pelatih Pramuka disalah satu SMPN di Kota Cilegon ke Polres Cilegon unit PPA.

Seiring berjalannya kasus, DB mendapatkan informasi bahwa berkas kasus pelecehan seksual terhadap anaknya itu sudah masuk ke Kejaksaan Negeri Cilegon. Namun, lanjut BA, pihak kejaksaan mengembalikan berkas tersebut karena dinilai belum lengkap.

Baca Juga: Enam ASN di Pemkot Cilegon Kena Sangsi, Dua Dipecat. Ini Nama-namanya.

“Berkasnya udah di Kejaksaan, namun tidak bisa disidangkan karena berkasnya masih kurang, dan dikembalikan lagi ke Polres, tinggal meminta surat permintaan pendampingan Peksos (Pekerja sosial) dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Cilegon,” kata BA.

“Tapi sampai saat ini belum dapat surat itu, padahal saya sudah komunikasi dengan DP3AKB Kota Cilegon,” imbuh BA sembari berkeluh.

Sementara itu, Kasi Intel Kejari Cilegon Atik Ariyosa mengatakan jika berkas pelecehan seksual anak-anak di SMPN di Kota Cilegon tengah dikembalikan ke Polres Cilegon. Lantaran adanya berkas yang tidak lengkap, yakni terkait permohonan Peksos dalam rangka penuntutan kasus.

Baca Juga: Suami Ancam Bunuh Istri Pake Golok, Malah Tokoh Masyarakat yang Dibacok. Begini Kronologinya

“Karena berkasnya belum lengkap, kami kembalikan ke Polres Cilegon. Mungkin sekarang masih ditangani penyidik PPA Polres Cilegon,” ujarnya.

Pada bagian lain, Kasatreskrim Polres Cilegon AKP Arief Nazaruddin Yusuf membenarkan jika pihaknya tengah menangani kasus tersebut. Namun begitu, Arief mengaku belum mengetahui secara detail perkembangannya.

“Betul, kami sedang menangani itu. Pelakunya juga sudah kami tahan. Tapi sudah sejauh mananya penanganan kasus, saya kurang tahu secara detail. Nanti saya tanya dulu unit PPA-nya,” tuturnya saat dihubungi melalui telepon genggam. (Amul/Red)