Konveksi
Daerah

Hujan Seharian dan Berkabut. Ini Penjelasan BMKG

×

Hujan Seharian dan Berkabut. Ini Penjelasan BMKG

Sebarkan artikel ini
Suasana jalan raya Kota Cilegon pada Jumat 22 April 2022. Amul/Megatrust.co.id

MEGATRUST.CO.ID, – Beberapa wilayah di Provinsi Banten, yang masuk ke zona 58, seperti Kota Cilegon, Kota dan Kabupaten Serang, Tangerang Raya tengah diguyur hujan pada Jumat 22 April 2022. ini penjelasan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Tidak hanya diguyur hujan dengan intensitas sedang, sejumlah wilayah di zona 58 seperti Kota Cilegon, Kota Serang juga terdapat kabut, dari pagi hingga sore ini.

Baca Juga :  Angin Kencang dan Hujan Hantam wilayah Tangerang. Ini Penjelasan Lengkap BMKG

Koordinator Data dan Informasi pada BMKG Kelas 1 Serang Tarjono menjelaskan, pada bulan April ini memang sudah masuk musim kemarau. Kendati begitu, tentunya sesekali akan terjadi hujan seperti yang terjadi saat ini.

“Saat ini memang sudah masuk musim kemarau pada bulan April ini. Tapi bukan berarti tidak ada hujan sama sekali, tetap ada hujan sesekali, terutama jika itu terjadi gangguan-gangguan siklonik di udara sesekali,” katanya kepada Megatrust.co.id, melalui sambungan telepon.

Dikatakan dia, pada Jumat 22 April 2022 hujan dengan intensitas sedang tengah mengguyur zona 58 di Provinsi Banten seperti Kabupaten Tangerang, Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon.

Baca Juga :  BMKG Beri Peringatan Dini Waspada Gelombang Tinggi dan erupsi Gunung Anak Krakatau

Menurut Tarjono BMKG, pada Jumat ini terpantau terjadinya belokan angin di Selat Sunda ke daratan. Sehingga terjadi pengumpulan awan dan terjadinya hujan dengan intensitas sedang.

“Nah ini terpantau di Selat Sunda terjadi belokan angin, dan adanya pusat tekanan rendah di samudra Hindia selatan Banten,” ujarnya.

Sementara saat disinggung terkait adanya kabut dibeberapa Kota/Kabupaten di zona 58. Tarjono menjelaskan, kabut disebabkan karena awan tebal yang mengandung uap air cukup tinggi, sehingga uap air masuk ke permukaan.

Baca Juga :  BMKG Jelaskan Awan Mirip Gelombang Tsunami yang Melintas di Sekitaran Pelabuhan Merak

“Sedangkan untuk kabutnya, itu diakibatkan karena awan, saking tebalnya kemudian mengandung uap air yang cukup banyak hingga turun ke permukaan, sehingga timbul kabut.

“Biasanya kelembapannya itu mendekati 100 persen, karena hujan ini dari pagi,” imbuh dia.

Saat ini pihaknya terus memantau kondisi rendah atau normalnya tekanan yang ada di samudera Hindia bagian selatan Banten. Jika memang terpantau renda, besar kemungkinan akan terjadi bibit siklon.

Baca Juga :  Ada Perbaikan Jalan Di PCI, JLS arah Ciwandan-Cilegon Lumpuh

“Apakah dia semakin rendah atau kembali normal. Kalau semakin merendah, kami khawatirkan akan menjadi bibit siklon kalau semakin merendah,” terangnya.

“Karena sekarang terpantau 1006 hPa, kalau dia semakin turun, semakin turun, sampai 1000 atau 998 misalkan itu sudah dalam kategori bibit siklon,” tambah dia. (Amul/Red)