Mengenal Gerem Asem, Kuliner Khas Banten yang Jadi Warisan Para Leluhur - MEGATRUST

Home / Kuliner

Rabu, 24 Januari 2024 - 20:24 WIB

Mengenal Gerem Asem, Kuliner Khas Banten yang Jadi Warisan Para Leluhur

MEGATRUST.CO.ID Kuliner khas Banten memang tidak ada habisnya untuk dibahas.

Karena banyak macam dan cita rasa yang menggiurkan bikin siapa saja ingin melirik dan mencari tahu.

Salah satunya adalah gerem asem yang merupakan makanan khas Banten warisan para leluhur yang merupakan hidangan khusus tamu istimewa.

Makanan berkuah yang berbahan dasar daging bebek, ayam kampung, kerbau, atau kambing ini memiliki rasa yang khas, yakni pedas, asam, dan segar.

Cita rasa tersebut keluar dari perpaduan beberapa bumbu dasar utama yang digunakan dalam membuat makanan tersebut, yang terdiri atas garam, asem, dan cabe rawit.

Oleh karena penggunaan bumbu tersebut, ada yang berpendapat jika nama gerem asem berasal dari kata gerem atau garam dan asem atau buah asem yang menjadi bumbu utama dari makanan tersebut.

Ada pula pendapat yang menyatakan bahwa gerem asem berasal dari kata gerem dan asem.

Kata gerem tidak memiliki arti apa-apa, namun merupakan ekspresi suara yang keluar dengan sebutan ngagerem.

Ekspresi tersebut muncul dari seseorang yang merasakan mulutnya kepanasan dan kepedasan saat sedang menikmati gerem asem, terutama kuahnya yang sangat pedas.

Sementara itu, asem adalah buah asem yang digunakan sebagai bumbu untuk makanan tersebut.

Sekalipun gerem asem berasa pedas, dipercaya hal itu tidak akan membuat sakit perut penikmatnya.

Baca Juga :  Punya Nama Seram, Inilah Asal Usul Nasi Jagal Kuliner Legendaris dari Tangerang

Aspek budaya yang terkandung di balik keberadaan gerem asem tentu menarik untuk dikaji.

Dikutip dari berbagai sumber, beginilah gerem asem disajikan berdasarkan budaya Banten.

1. Gerem Asem Dibuat Ketika Akan Kedatangan Tamu yang Dianggap Istimewa
Tentu saja kata istimewa ini akan memiliki perspektif yang beragam dan berbeda satu sama lainnya.

Artinya, kata istimewa di sini lebih bersifat subjektif yang bisa berdasarkan kepentingan seseorang, sekelompok orang, atau masyarakat.

Beberapa contoh di antaranya, sebuah keluarga menjamu kerabatnya yang datang dari jauh dan baru berkunjung ke rumahnya; seorang pengusaha menjamu relasi bisnisnya dari luar kota di rumahnya; masyarakat menjamu penceramah yang datang dari luar kota melakukan tablig akbar di kampung; dan bupati menjamu tamu undangannya dari mancanegara di pendopo.

Sekalipun perspektifnya beragam, ada satu hal pasti di dalamnya, yakni tersirat nilai- nilai penting yang berlaku di wilayah pesisir utara Banten ketika akan kedatangan tamu istimewa, yakni nilai penghormatan dan penghargaan.

Ekspresi budaya dari nilai penghormatan kepada tamu adalah dengan menjamunya secara istimewa pula.

Adapun jamuan yang dianggap istimewa oleh mereka adalah sajian gerem asem.

Dalam konteks budaya mereka, gerem asem memiliki nilai pantas dan istimewa sebagai sebuah sajian penghormatan.

Selain karena berbahan daging (ayam atau bebek), gerem asem relatif mudah dibuat sekalipun porsinya banyak; dan bahan bakunya juga mudah didapat dan harganya relatif terjangkau jika harus membelinya makanan tersebut juga tidak akan ditemukan di tempat lain, ttetapi hanya ada di wilayah pesisir utara Banten.

Baca Juga :  Punya Nama Seram, Inilah Asal Usul Nasi Jagal Kuliner Legendaris dari Tangerang

Sajian tersebut diharapkan akan membuat tamu merasa tersanjung, dihormati, diistimewakan, dan tentu saja diharapkan menyukai dan puas dengan makanan yang disajikan.

Sekaligus hal itu juga karena ingin mengenalkan gerem asem sebagai identitas kuliner dari wilayah pesisir utara Banten.

2. Gerem Asem Dibuat Ketika akan Ada Acara Berkumpul Bersama
Kumpulan bersama itu bisa beragam bentuknya, seperti dari berkumpul dengan keluarga besar; berkumpul dengan tetangga; dan berkumpul dengan teman, baik teman bermain, teman sekolah, teman sekantor, teman seprofesi, maupun jenis teman-teman yang lainnya.

Suasana berkumpul seperti itu tak akan sempurna jika tidak dilengkapi dengan acara makan bersama.

Pilihan makanan yang dipandang cocok untuk itu adalah gerem asem.

Dalam kesempatan-kesempatan seperti itu, umumnya gerem asem dinikmati dengan cara gonjlengan.

Istilah gonjlengan menunjuk pada acara makan bersama yang dilakukan oleh sejumlah orang.

Prosesnya dimulai dengan menyiapkan bahan makanan bersama-sama, baik dengan cara membawa bahannya masing-masing dari rumah atau patungan uang untuk membeli bahan dan bumbu gerem asem; mengolah bahan baku bersama dengan cara berbagi tugas; memasak bersama dipimpin oleh seseorang yang paling pandai memasak gerem asem yang enak rasanya; maupun terakhir menikmati gerem asem bersamasama sambil berbincang dan bercanda penuh suka cita.

Baca Juga :  Punya Nama Seram, Inilah Asal Usul Nasi Jagal Kuliner Legendaris dari Tangerang

Aspek budaya yang tampak dalam kondisi tersebut adalah nilai kebersamaan dan kegotongroyongan.

3. Gerem Asem Dibuat Ketika Warga Masyarakat akan Mengadakan Kegiatan Besar
Ketika akan ada kegiatan besar, maka pada zaman dahulu masyarakat langsung membuat gerem asem, baik yang bersifat individu maupun kolektif.

Ada sejumlah kegiatan besar yang dilaksanakan secara individu.

Hal itu biasanya berkaitan erat dengan tradisitradisi di sekitar lingkaran hidup manusia, seperti upacara pernikahan, kehamilan, kelahiran, dan sunatan.

Dalam acara-acara tersebut, pelaksana kegiatan biasanya akan menyajikan hidangan gerem asem sebagai jamuan makannya.

Adapun kegiatan besar yang dilaksanakan secara kolektif adalah kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan peringatan hari besar keagamaan, seperti maulid Nabi dan Muharam.

Pada acara-acara tersebut, gerem asem pasti menjadi salah satu menu yang disajikan untuk dinikmati bersama di akhir acara.

Hal yang sama dilakukan pula ketika tiba pada acara peringatan hari jadi Kabupaten Serang dan Kota Serang, juga HUT Republik Indonesia biasanya gerem asem selalu dihadirkan.

Dari gambaran yang ketiga tadi terlihat jika gerem asem begitu erat dengan tradisi yang terdapat pada budaya masyarakat di pesisir utara Banten.

(Nad/Amul)

Share :

Baca Juga

Kuliner

Hati-hati! Makanan Ini Dapat Menyebabkan Imunitas Menurun

Gaya Hidup

Daftar Makanan Khas Imlek dan Maknanya

Kuliner

Awas! Kenali Ciri Dan Bahaya Makan Ayam Tiren

Kuliner

Rekomendasi Kuliner di Jalur Mudik Tegal, Ada Sate, Kupat Hingga Tahu

Kuliner

Jangan keseringan, Empat Jenis Minuman Ini Berdampak Buruk Bagi Jantung. Nomor 3 Sering Diminum

Kuliner

5 Oleh-oleh Makanan Khas Kota Cilegon yang Wajib Dibawa Pulang

Kuliner

Inilah Asal Usul dan Resep Roti Gulacir yang Pernah Jadi Sajian Para Pejuang Cilegon

Kuliner

Kopi Sumba Jadi Kopi Ternikmat di Nusantara, Fine Robusta Yang Bikin Hidup Komunitasnya Extra Fine