Megatrust.co.id, TANGERANG, – Turunkan warisan produk bambu, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah atau UMKM yang membuat anyaman bambu kudu sanggup bersaing ditingkat global.
Pasalnya, pandemi Covid-19 terus melanda sub sektor ekonomi kreatif. Hal itu membuat pelaku UMKM kudu lebih kreatif dan bisa membaca peluang pasar nasional bahkan global.
Diketahui, warisan produk dari bambu berupa anyaman berbagai jenis barang untuk kebutuhan sudah dijalankan oleh Agus selama ini. Hal itu ia geluti karena melihat potensi sumber daya alam di sekitar rumah penduduk di wilayah Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang, terdapat banyak pohon bambu.
Tidak hanya itu, sumber daya manusia untuk mengolah bambu menjadi produk siap pakai pun sudah dimiliki warga Kecamatan Jambe, Kabupaten Tangerang.
“Pemanfaatan pohon bambu sejak jaman kolonial adalah Bambu runcing hingga anyaman bambu (Topi Bambu) menjadi icon pemda Kabupaten Tangerang,” kata Agus yang meupakan produsen sekaligus inportir Topi Bambu asal Kabupaten Tangerang.
“Luas wilayah Tangerang Ada 29 Kecamatan dan 246 Desa dan kelurahan dengan Luas mencapai 95.961 Ha dekat dengan DKI sebagai Kota penyanggah Ibu Kota, sesuai harapan agar pelaku usaha UMKM dapat mengembangkan konsep atau membuat inovasi produk yang kekinian,” tambahnya.
Sementara, Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Sapri, mendukung penuh adanya kreatifitas warga di wilayah Kabupaten Tangerang yang membuat produk dari bambu.
Kendati begitu dirinya meminta kepada para pelaku pengrajin anyaman bambu untuk dapat mengasah inovasi, kreatifitas, dan mampu membaca peluang pasar baik nasional maupun global.
“Inovasi dan kreatifitas produk perlu di bangkitkan setelah pandemi melanda di semua sub sektor Ekonomi kreatif,” kata Sapri di acara Louncing Rumah Kreatifitas Perajin di Saung Topi Bambu ICHE (31/12/2021).
“Tantangannya ke depan bukan hanya sekedar para pelaku UMKM bisa bertransformasi ke online tapi bagaimana memasarkannya, bagaimana menjual barang-barang tersebut, atau belajar dari kebutuhan pasar,” tambah Sapri.
Anggota DPRD Kabupaten Tangerang dapil 3 itu menjelaskan, rumah kreatif perajin dapat memberikan manfaat bagi masyarakat sekitarnya sekaligus bagi yang ingin belajar untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan hingga hardskill.
“Bagi para pemuda atau masyarakat yang belajar teknik digital sudah siap dilatih oleh instruktur di Rumah Kreatifitas Perajin,” ujarnya.
“Perjalanan dari tahun ke tahun selalu mengalami Perubahan untuk inovasi produk yang telah di buat dapat bersaing dengan pelaku usaha di Dunia pasar global atau melalui marketplace saat ini kesiapan SDM wajib memiliki Bisnis plan Dan strategi marketing,” tambahnya dia. (Amul/red)